Kau tau berapa lama
rasa ini tersembunyi rapi?
Kau tau betapa
sesaknya dada ini menyimpan erat rasa?
Aku tau begitu semua terucap ada luka yang tercipta
Seperti mawar yang
menggores tangan lembut sang putri.
Aku tau kebodohan ini tak seharunya terlaksana
Kekaguman yang
terucap dan menjadikan sekarang hampa.
Salahkah aku bila rasa ini ada?
Tapi waktulah yang
menjadikan ada.
Waktu yang kita
lewati bersama
Dan aku coba rangkai sebuah arti
Ternyata aku benar
benar sendiri.
Salahkah aku bila tak dapat pergi?
Biar, biar aku yang
rasa sendiri
Biar aku sembunyi
dibalik sunyi.
Kau tak perlu apapun
Cukup lepas senyum dan kalahkanlah mentari
dengan hangat gerakmu.
Biar aku mengadu pada malam
Yang senantiasa
datang, walau enggan mendengar
Keluh kesah aku tentang kau.
Tapi kau harus tau
Rasa itu terlanjur
ada
Terlalu lama
tertanam dan tidak mudah aku uapkan.
Tapi kau harus tau juga
Aku terus ber’asa’
Biarkan waktu bicara
dan semua terangkai indah pada waktunya
Aku akan terus
bertahan sampai pagi berubah mentari
Bertahan sampai
mawar putih menjadi merah
Bertahan sampai kau
mengerti
Aku tau kau akan mengerti.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar