Senin, 31 Desember 2012

Apa Namanya?



Apa namanya jika tembok terbentang tapi aku berusaha terus menerjang?
Apa namanya jika senja hampir usai tapi aku berharap akan terus terang?
Apa namanya jika mendung tak memberi janji tapi aku berharap akan hujan?
Apa namanya jika kau beranjak pergi tapi aku tetap berharap kau berdiri disini dan selamanya tinggal.
Ironi memang,
Iya ironi
Tapi begitulah aku,
Aku percaya tembok itu akan rapuh dan runtuh, esok mentari pasti hadir membawa sinar, dan hujan akan datang dengan kejutan, basah semua tanah.
Begitulah aku percaya,


Minggu, 30 Desember 2012

Aku Tersesat


Aku coba ikuti jalan pikiramu, tetapi aku tersesat
Aku coba terka hatimu, tetapi aku keliru
Aku coba selami semua ucapmu, tetapi aku membisu, tak mengerti hingga salah arti
Karena aku alami sendiri, aku yang terlalu bodoh atau?
Apa kamu memang tak untuk dipahami?
Tapi aku cukup berterimakasih untuk perasaan yang membingungkan ini
Beri ledakan kecil dalam hati
Walaupun...
Kita sama tahu akhirnya

Tapi kalau kamu mau, ubahlah
Aku mau mengulanginya  




Sabtu, 22 Desember 2012

Kau Tau Berapa Lama Rasa Ini Bisu?


Kau tau berapa lama rasa ini tersembunyi rapi?
Kau tau betapa sesaknya dada ini menyimpan erat rasa?

Aku tau begitu semua terucap ada luka yang tercipta
Seperti mawar yang menggores tangan lembut sang putri.

Aku tau kebodohan ini tak seharunya terlaksana
Kekaguman yang terucap dan menjadikan sekarang hampa.

Salahkah aku bila rasa ini ada?
Tapi waktulah yang menjadikan ada.
Waktu yang kita lewati bersama

Dan aku coba rangkai sebuah arti
Ternyata aku benar benar sendiri.

Salahkah aku bila tak dapat pergi?
Biar, biar aku yang rasa sendiri
Biar aku sembunyi dibalik sunyi.

Kau tak perlu apapun
Cukup lepas senyum dan kalahkanlah mentari dengan hangat gerakmu.

Biar aku mengadu pada malam
Yang senantiasa datang, walau enggan mendengar
Keluh kesah aku tentang kau.

Tapi kau harus tau
Rasa itu terlanjur ada
Terlalu lama tertanam dan tidak mudah aku uapkan.

Tapi kau harus tau juga
Aku terus  ber’asa’
Biarkan waktu bicara dan semua terangkai indah pada waktunya
Aku akan terus bertahan sampai pagi berubah mentari
Bertahan sampai mawar putih menjadi merah
Bertahan sampai kau mengerti

Aku tau kau akan mengerti.

Jumat, 14 Desember 2012

Risalah Hujan


Hujan adalah anugerah, tidak semua tempat beruntung mendapat berkah dari langit. 

Ketika kita basah kuyup itu adalah kesempatan untuk bersyukur bagi kita yang berpikir.

Atau megutukinya bagi orang-orang yang buta hatinya.#bersyukur